Pilih Aku atau Dia - Oleh Sukiyanto

 


I. Pertemuan di Persimpangan

Kau datang dalam senja yang tenang,
menyapa hati yang lama diam.
Wajahmu adalah riak di permukaan danau,
yang tenang, namun menyimpan badai di dalam.

Aku tahu, kau pernah bertemu dia.
Dia yang senyumnya mentari pagi,
membakar gulita di hari-harimu.
Tapi aku di sini,
bagaikan rembulan yang sabar menanti malam,
mengintip celah di balik awan kelabu.

Kau berdiri di persimpangan ini,
dengan ragu tergambar jelas di wajahmu.
Aku tahu, kau bimbang,
terperangkap di antara cinta dan janji.

II. Aku, yang Menanti

Aku adalah sungai,
yang mengalir deras ke arahmu,
membawa harapan dan asa,
meski terkadang terbendung kerikil kecil keraguan.

Dalam bisik angin malam,
aku memanggil namamu,
menceritakan semua yang tak mampu kusampaikan,
tentang bagaimana aku telah menanamkan akar cinta ini,
dalam jiwaku yang kau kuasai.

Aku tahu, aku tak sempurna,
aku bukan dia yang penuh warna.
Tapi aku adalah keabadian hujan yang menderas,
membasahi tanah hatimu yang gersang.

III. Dia, yang Sempurna

Dia, adalah bunga di taman,
indah, wangi, memikat.
Langkahnya adalah tarian,
suara tawanya musik kehidupan.

Aku mengerti mengapa kau mencintainya.
Bagaimana bisa kau tidak?
Dia adalah semua yang aku tak mampu berikan,
pelukan hangat dan harapan cerah.

Aku hanyalah bayang-bayang,
selalu mengikuti, namun tak pernah menjadi terang.
Tapi aku tetap berdiri di sini,
mengulurkan tangan,
meski tak kau lihat.

IV. Dilema di Hati

Kau duduk di bawah pohon tua,
merenung dengan tatapan kosong.
Aku tak berani mendekat,
hanya mampu menatap dari kejauhan.

“Siapa yang harus kupilih?”
bisikanmu lirih, terdengar seperti angin,
yang membawa harapan dan ketakutan.

Aku ingin berteriak,
“Pilih aku!”
Tapi suara itu terhenti di tenggorokan,
tertahan oleh bayang-bayang dia,
yang berdiri di belakangmu.

V. Jika Aku yang Kau Pilih

Jika kau memilihku,
aku akan menjadi dermaga,
tempatmu bersandar kala badai datang.
Aku akan menjadi pelangi,
yang hadir setelah hujan deras melandamu.

Aku tak menjanjikan dunia yang sempurna,
tapi aku berjanji,
akan mencintaimu lebih dari waktu itu sendiri.
Aku akan menjadi bintang kecil,
yang tak lelah bersinar di malam-malam gelapmu.

VI. Jika Dia yang Kau Pilih

Jika dia yang kau pilih,
aku akan melangkah pergi,
meski setiap langkahku seperti ditusuk duri.
Aku akan melepaskanmu,
dengan senyuman yang penuh kepalsuan,
agar kau tak merasa bersalah.

Aku akan mencintaimu dalam diam,
seperti laut mencintai pantai,
selalu datang tapi tak pernah tinggal.
Aku akan menyimpan semua ini dalam kenangan,
mencetaknya di hatiku seperti ukiran batu.

VII. Waktu yang Menjawab

Hari berlalu,
senja kembali menggelayut di langit barat.
Aku berdiri di tempat yang sama,
menanti jawabanmu yang tak kunjung tiba.

Apakah kau memilih dia,
yang melukis hari-harimu dengan warna cerah?
Atau aku,
yang selalu ada di balik bayangmu,
menjaga setiap langkahmu tanpa kau sadari?

Aku tak tahu.
Dan mungkin, kau pun tak tahu.
Tapi aku di sini, tetap menunggu,
meski waktu akhirnya menghentikan langkahku.

Comments