Tidak Semua Laki-Laki



Tidak Semua Laki-Laki

(Oleh Sukiyanto)

 

Tidak semua laki-laki adalah bayangan kelabu,
Yang diam-diam mengintai dari sudut gelap malam.
Ada yang adalah mentari pagi,
Menyinari jalan meski ia sendiri rapuh tak terlihat.

Tidak semua laki-laki adalah mimpi buruk,
Yang menyelinap di balik pintu harapan.
Ada yang menjadi jangkar,
Menahan kapal agar tak tersapu badai.

Ada laki-laki yang bicara dalam diam,
Bahasanya adalah kehangatan tangan,
Menuntun, tak memaksa,
Menguatkan langkah tanpa berkata-kata.

Tidak semua laki-laki berjalan dengan dada membusung,
Menganggap dunia harus tunduk di bawah tapaknya.
Ada yang melangkah perlahan,
Menghitung jejak agar tak menginjak mimpi orang lain.

Tidak semua laki-laki adalah api,
Membakar segala yang disentuhnya.
Ada yang adalah air,
Menghidupkan tanah kering dengan ketenangan.

Ada laki-laki yang menyimpan luka,
Tersembunyi di balik tawa dan cerita lucu.
Bukan karena tak ingin terlihat,
Tapi karena ia tahu, dunia tak selalu peduli.

Namun, ada juga laki-laki yang belajar,
Dari kesalahannya sendiri.
Yang membentuk dirinya seperti sungai,
Mengukir lembah dengan sabar,
Tak memaksakan bentuk,
Tapi mengikuti ritme alam.

Tidak semua laki-laki adalah pohon tumbang,
Yang kehilangan akar karena badai masa lalu.
Ada yang berdiri tegak, meski cabangnya patah,
Tumbuh kembali, menyentuh langit dengan dedaunan baru.

Ada laki-laki yang tahu,
Bahwa kekuatan bukanlah soal otot,
Tapi keberanian untuk mengakui salah,
Dan kelembutan untuk berkata maaf.

Tidak semua laki-laki mencintai dengan syarat,
Ada yang memberi tanpa pamrih.
Yang tidak menjadikan cinta sebagai utang,
Tapi sebagai hadiah yang tak terukur.

Ada laki-laki yang bukan hanya pahlawan,
Tapi juga pengamat senyap.
Mengamati langit malam,
Mencari bintang untuk namamu,
Meski ia tahu, kau mungkin tak pernah tahu.

Namun, tidak semua laki-laki sempurna,
Dan memang, mereka tak harus sempurna.
Karena dari ketidaksempurnaan,
Tumbuhlah keindahan yang manusiawi.

Ada yang tersesat di hutan masa lalunya,
Mencari jalan pulang dengan obor kecil.
Ada yang masih belajar mencintai dirinya,
Agar suatu hari, ia bisa mencintai orang lain.

Tidak semua laki-laki hidup dalam kemenangan,
Ada yang bangkit dari reruntuhan,
Membangun dirinya kembali dengan tangan berdarah,
Menjahit luka menjadi cerita.

Ada laki-laki yang menjadi sahabat,
Pendengar setia di malam-malam kelabu.
Yang tak mencoba menyelesaikan semua masalah,
Tapi cukup hadir, dan itu sudah cukup.

Ada laki-laki yang menyembunyikan puisi di hatinya,
Bukan karena takut terlihat lemah,
Tapi karena ia tahu, dunia lebih sering menghargai kekerasan,
Daripada kelembutan dalam kata.

Dan tidak semua laki-laki adalah pahlawan,
Beberapa hanyalah manusia biasa,
Yang mencoba menjalani hidup dengan sebaik-baiknya.
Dan bukankah itu juga keberanian?


Di dunia yang begitu luas ini,
Di mana definisi laki-laki sering kali dipersempit,
Ada ribuan wajah, ribuan cerita.
Beberapa menjadi badai,
Beberapa menjadi pelangi.

Maka janganlah kau simpulkan mereka dalam satu garis,
Karena tiap hati, tiap jiwa, adalah labirin yang berbeda.
Tidak semua laki-laki adalah gelap,
Dan tidak semua laki-laki adalah terang.

Namun, mereka ada,
Mencoba, jatuh, dan bangkit lagi.
Dalam dunia yang sering kali menuntut terlalu banyak,
Mereka tetap manusia.
Manusia yang hidup, mencinta, dan bertahan.

 

Comments